10 Keluhan Utama yang Paling Sering Dialami Oleh Ibu Hamil

Hamil merupakan saat-saat yang menyenangkan bagi wanita. Namun, beberapa ibu mengeluhkan masalah yang membuat dirinya tidak nyaman selama masa kehamilan, terutama saat hamil muda. Masalah ini mungkin berbeda di setiap wanita dan waktu terjadinya juga mungkin berbeda. Bahkan, ada beberapa wanita yang mungkin tidak mengalami keluhan ini sama sekali. Lantas, apa saja hal yang paling sering dikeluhkan saat ibu hamil muda? Kami mencoba merangkumnya dalam artikel ini.

Berbagai keluhan ibu hamil muda dan penyebabnya

Berikut ini merupakan keluhan-keluhan yang paling umum dialami oleh ibu hamil beserta penyebabnya.

1. Morning sickness

perkembangan kehamilan 3 minggu
Ibu hamil muda paling sering mengalami morning sickness. Ya, morning sickness biasanya terjadi di tiga bulan pertama kehamilan. Kondisi ini membuat ibu hamil muda sering merasa ingin muntah dan mual. Akibatnya, ibu hamil jadi kesulitan untuk makan. Walaupun dinamakan morning sickness, tetapi kondisi ini tidak selamanya terjadi di pagi hari. Morning sickness disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan morning sickness pada ibu hamil adalah:
  • Meningkatnya kadar hormon estrogen, biasanya terjadi saat wanita hamil muda dan dapat menyebabkan mual dan muntah
  • Meningkatnya kadar hormon human chorionic gonadotrophin (Hcg), yaitu hormon yang mulai diproduksi setelah konsepsi atau pembuahan
  • Kekurangan zat gizi, seperti kekurangan vitamin B6
  • Masalah pencernaan, progesteron adalah hormon yang membantu menyiapkan dan melindungi uterus selama kehamilan. Karena produksi hormon progesteron meningkat, pergerakan usus kecil, esofagus, dan perut menurun dan menyebabkan mual. Menurunnya pergerakan ini terjadi karena dinding otot rileksasi.
Sedangkan faktor risiko yang dapat memicu terjadinya morning sickness pada ibu hamil adalah:
  • Mual dan muntah sebelum kehamilan
  • Mempunyai riwayat keluarga mual dan muntah atau morning sickness selama hamil muda atau kehamilan
  • Mempunyai riwayat mabuk darat saat bepergian atau berkendara
  • Mempunyai riwayat mual saat menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen
  • Obesitas
  • Stres
  • Kehamilan kembar
  • Kehamilan pertama

2. Sembelit

sembelit kronis
Di masa kehamilan, biasanya Anda mengalami sembelit, yaitu ketika pergerakan usus mengalami kesulitan untuk mengeluarkan kotoran/feses. Keluhan ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon, atau juga dapat disebabkan oleh diet Anda yang kurang makanan berserat. Jika sembelit tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan berkembangnya wasir alias ambeien, yaitu bengkaknya pembuluh darah di sekitar anus. Ambien adalah permasalahan yang paling sering dikeluhkan para ibu hamil.
Supaya ibu hamil tidak mengalami sembelit, berikut ini beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan:
  • Makan makanan yang mengandung tinggi serat, seperti sayuran dan buah setiap hari
  • Banyak minum air, paling sedikit 8 gelas air setiap hari
  • Melakukan olahraga rutin
  • Hindari konsumsi suplemen zat besi karena dapat menyebabkan konstipasi. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu apakah Anda membutuhkan suplemen zat besi  saat kehamilan atau ada cara lain.

3. Kram

Kram pada kaki yang biasanya terjadi pada malam hari mungkin menjadi keluhan umum pada beberapa ibu hamil selama trimester kedua. Kram mungkin disebabkan oleh beban tambahan yang dibawa ibu saat kehamilan yang membuat otot menjadi tegang.
Untuk mencegah terjadinya kram pada ibu hamil, Anda dapat melakukan senam hamil sehingga dapat melancarkan sirkulasi darah dan mencegah kram pada kaki. Anda bisa mencoba salah satu gerakan senam hamil untuk mencegah kram, yaitu menggerakan kaki Anda ke atas dan ke bawah sebanyak 30 kali. Selanjutnya putar kaki Anda 8 kali secara bergantian. Gerakan senam hamil ini mungkin dapat mencegah kram pada kaki Anda jika dilakukan secara rutin.

4. Pembengkakan


Ibu hamil juga sering mengalami pembengkakan yang umumnya terjadi di bagian tangan, kaki, pergelangan kaki, dan jari. Hal ini disebabkan karena tubuh Anda mengandung lebih banyak cairan saat hamil. Saat cuaca panas atau jika Anda terlalu banyak berdiri, cairan tubuh akan lebih banyak berkumpul pada bagian terendah dari tubuh. Bengkak juga dapat menjadi tanda Anda menderita preeklampsia jika diikuti dengan sakit kepala, penglihatan menjadi buram, sakit pada tulang rusuk bagian bawah, dan muntah.
Untuk mencegah pembengkakan saat kehamilan, sebaiknya Anda:
  • Hindari berdiri dalam waktu lama
  • Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak terlalu ketat
  • Istirahatkan kaki Anda setidaknya satu jam per hari dengan meletakkan kaki lebih tinggi daripada jantung Anda, Anda bisa mengganjal kaki Anda dengan bantal ketika duduk atau berbaring

5. Sakit punggung

turun peranakan saat hamil
Selama kehamilan, ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang menjadi lebih lunak dan meregang untuk mempersiapkan tubuh melakukan persalinan. Berat yang meningkat karena pertumbuhan bayi dalam kandungan yang bertambah besar membuat beban ini ditempatkan pada sendi punggung dan panggul sehingga menyebabkan sakit punggung. Untuk mencegah sakit punggung saat hamil, ibu hamil sebaiknya:
  • Menghindari mengangkat benda berat
  • Tekuk lutut Anda dan jaga agar tubuh Anda tetap tegak ketika mengambil barang dari bawah atau lantai
  • Gerakan kaki Anda ketika berbalik untuk menghindari memutarnya tulang belakang
  • Gunakan alas kaki yang datar seperti flat shoes agar berat badan Anda dibagi secara merata pada kedua kaki
  • Bekerja pada meja yang cukup tinggi untuk mencegah Anda membungkuk
  • Seimbangkan berat tas Anda ketika membawa tas atau membawa belanja
  • Duduklah dengan tegak
  • Pastikan Anda mempunyai waktu cukup untuk istirahat

6. Sakit kepala

vertigo saat hamil
Sakit kepala merupakan salah satu keluhan yang paling umum terjadi pada ibu hamil. Sakit kepala saat hamil seringnya disebabkan oleh hormon. Biasanya terjadi saat Anda hamil muda dan akan berkurang pada 6 bulan terakhir kehamilan. Sakit kepala saat hamil memang tidak akan menyakiti bayi Anda, tetapi membuat Anda tidak nyaman.
Perubahan pada gaya hidup Anda dapat membantu mencegah sakit kepala. Pastikan Anda selalu mendapatkan istirahat yang cukup serta buatlah pikiran Anda lebih tenang dan rileks.
Cobalah lakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat Anda merasa lebih nyaman. Jika sakit kepala menyerang, sebaiknya Anda istirahat dan jika ingin mengonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan sakit kepala, seperti paracetamol dan ibuprofen. Sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

7. Sering buang air kecil

menahan kencing saat hamil
Sering buang air kecil biasanya terjadi saat Anda hamil muda, yaitu sekitar usia 12-14 minggu pertama kehamilan. Setelah itu, biasanya frekuensi buang air kecil ibu hamil akan kembali normal.
Selanjutnya, pada akhir masa kehamilan, frekuensi buang air kecil yang lebih sering dapat dialami lagi oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang menekan kandung kemih Anda.
Namun, bukan berarti ibu hamil harus mengurangi asupan cairan untuk mencegah hal ini terjadi. Pasalnya, Anda dan bayi Anda tetap membutuhkan banyak cairan. Jadi, yang dapat Anda lakukan adalah menghindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein.
Jika terdapat darah pada urin Anda, mungkin Anda mengalami infeksi saluran kencing. Sebaiknya minum banyak cairan untuk mencairkan urin Anda dan untuk menghilangkan rasa sakit dan segera periksakan ke dokter.

8. Keputihan

keputihan selama hamil
Keputihan dapat terjadi selama kehamilan dan hampir semua ibu hamil mengalami hal ini. Keputihan meningkat pada saat kehamilan karena untuk melindungi vagina dan rahim dari infeksi. Selama kehamilan, serviks atau leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut.
Menjelang akhir dari kehamilan, jumlah keputihan terus meningkat dan bertekstur lebih tebal dan mungkin terdapat bercak darah. Ini merupakan tanda bahwa tubuh sudah mulai mempersiapkan kelahiran dari bayi Anda.
Namun, untuk mengantisipasi terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan, sebaiknya beri tahu dokter Anda jika terjadi perubahan yang tidak biasa dari keputihan Anda, seperti perubahan warna dan bau, atau Anda mengalami nyeri di sekitar vagina.

9. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan umum dialami oleh ibu hamil. Gangguan pencernaan atau dikenal sebagai dispepsia disebabkan oleh perubahan hormon, dan pada akhir kehamilan juga disebabkan oleh uterus yang terus berkembang sehingga menekan perut Anda.
Perubahan ini sering menyebabkan refluks asam, di mana asam lambung naik dari perut ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan pada kerongkongan, menghasilkan heartburn alias perasaan panas pada perut bagian atas.
Gejala dari gangguan pencernaan biasanya timbul setelah Anda makan, seperti perasaan kenyang, mual, dan bersendawa. Gangguan pencernaan ini mungkin bisa dikurangi dengan merubah gaya hidup, misalnya makan makanan dengan porsi kecil tetapi sering. Jika ingin mengonsumsi obat, seperti antasida, untuk meredakan sakit ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter Anda.

10. Merasa lemah dan ingin pingsan

hepatitis saat hamil
Ibu hamil sering merasa lemah dan hal ini disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan, terutama saat hamil muda. Pingsan dapat terjadi ketika otak tidak mendapatkan cukup aliran darah sehingga otak mengalami kekurangan oksigen.
Penglihatan Anda mungkin akan kabur jika beranjak dari posisi duduk atau posisi tidur terlalu cepat. Ada beberapa hal yang dapat ibu hamil lakukan untuk mencegah pingsan, di antaranya:
  • Bangunlah dengan perlahan setelah Anda duduk atau berbaring
  • Jika Anda merasa ingin pingsan ketika berdiri, sebaiknya Anda kembali duduk atau berbaring lagi
  • Jika Anda merasa ingin pingsan ketika sedang berbaring, sebaiknya ganti sisi berbaring Anda

Mengurangi rasa tidak nyaman selama kehamilan dengan senam ibu hamil

Hamil muda bukan berarti Anda harus berhenti berolahraga. Tergantung kondisi Anda, sebenarnya olahraga sangat disarankan selama masa kehamilan karena dapat membawa manfaat yang banyak bagi Anda dan janin.
Senam hamil adalah satu olahraga yang relatif aman dilakukan oleh ibu hamil. Senam hamil aman dilakukan di berbagai usia kehamilan. Anda dapat melakukan senam ibu hamil di rumah atau di kelas senam.
Jika Anda melakukan senam ibu hamil di rumah, Anda tentu akan merasa lebih nyaman. Selain itu, senam ibu hamil di rumah bisa dilakukan kapan saja sehingga dapat menghemat waktu Anda.
Meski demikian, sebelum melakukan senam hamil di rumah, pastikan Anda sudah berkonsultasi dahulu dengan dokter mengenai gerakan senam ibu hamil yang boleh atau tidak bileh dilakukan. Akan lebih baik lagi kalau Anda memanggil pelatih senam hamil yang tersertifikasi dan berpengalaman ke rumah Anda.
Sementara jika Anda melakukan senam hamil di kelas hamil, Anda tentu akan mendapatkan kebugaran dan panduan yang tepat. Anda juga Anda juga dapat berinteraksi dengan ibu-ibu hamil lainnya sehingga semakin memperbanyak pengetahuan dan berbagi pengalaman dengan yang lain.
Manfaat senam hamil yang paling utama adalah menambah kesehatan dan kebugaran ibu hamil dan janinnya. Selain itu senam ibu hamil dapat membantu melenturkan dan menguatkan otot-otot yang diperlukan saat persalinan nanti sehingga akan mempermudah proses persalinan. Manfaat lain jika melakukan senam ibu hamil secara teratur, antara lain:
  • Meredakan nyeri dan sakit yang dirasakan di masa kehamilan.
  • Mengencangkan otot.
  • Memperkuat jantung dan paru.
  • Membuat tidur lebih nyenyak.
  • Membantu menghindari pertambahan berat badan berlebihan.
  • Meringankan nyeri akibat pertambahan beban pada tulang belakang.
  • Memperkuat sendi.
Secara psikologis, senam ibu hamil membuat Anda berpikir lebih positif karena merasa lebih siap menghadapi persalinan. Selain itu, setelah bayi lahir, senam ini juga membantu Anda segera dapat kembali ke bentuk badan dan stamina semula.

Aturan aman untuk melakukan senam hamil

olahraga saat hamil
Sebelum melakukan senam hamil, sebaiknya Anda selalu berkonsultasi terlebih dulu ke dokter kandungan Anda. Tubuh setiap ibu hamil berbeda. Jadi, pertimbangkan segala manfaat serta risiko yang ada sebelum Anda melakukan aktivitas yang satu ini.
Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan senam ibu hamil:
  • Berolahraga secukupnya minimal 30 menit sehari.
  • Pakai pakaian olahraga khusus ibu hamil yang longgar dan nyaman.
  • Minum air putih sebelum, selama dan sesudah berolahraga. Air mencegah dehidrasi dan kekurangan oksigen.
  • Tingkatkan kekuatan Anda dengan fokus pada latihan punggung, bahu, dada dan bisep sehingga Anda tetap kuat untuk mengangkat dan menahan bayi sesering yang Anda butuhkan.
  • Jangan lupa untuk mencoba senam Kegel. Senam ini melatih otot-otot panggul. Latihan dasar panggul penting selama kehamilan. Karena dapat mejaga seluruh area panggul Anda kuat dan membantu mencegah kemungkinan masalah inkontinensia urine setelah Anda melahirkan.
Selain senam ibu hamil, Anda juga dapat melakukan olahraga lainnya. Seperti disarankan oleh American Pregnancy Association, pilihlah olahraga saat hamil yang tepat. Ada banyak olahraga yang aman untuk dilakukan ibu hamil, namun jangan berlebihan dan harus selalu berhati-hati. Contoh olahraga yang baik dilakukan ibu hamil adalah prenatal yoga, di mana risiko yang bisa ditimbulkannya sangat rendah.
Jika Anda sudah terbiasa melakukan olahraga sebelum hamil, Anda mungkin bisa meneruskannya selama kehamilan Anda. Tapi, sesuaikan juga dengan kemampuan Anda saat hamil. Jangan melakukan olahraga dengan risiko tinggi, seperti berisiko terjatuh, ada gerakan melompat, dilakukan dalam cuaca panas, dan sebagainya.



sumber :

10 Keluhan Utama yang Paling Sering Dialami Oleh Ibu Hamil

Komentar

Postingan populer dari blog ini